Selamat Datang Di Blog Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Blog ini merupakan kumpulan/arsip tugas kuliah dan juga r eferensi perkuliahan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Senin, 03 Agustus 2009

Laboratorium Lingkungan

Laporan Praktikum Laboratrium Lingkugan

Pengukuran Kualitas

Air dan Udara Sekitar PLTD Lueng Bata Banda Aceh

Di susun Oleh:

Kelompok I

EKA DHARMA PUTRA FAO : 0814020008

IRWANDI : 0614020002

MUNIR : 0614020006

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN LINGKUNGAN

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH

2008/2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Laporan dengan judul Pengukuran Kualitas Air dan Udara Sekitar PLTD Lueng Bata Banda Aceh. Laporan ini merupakan salah satu tugas yang diberikan untuk mata kuliah Laboratorium Lingkungan pada Program Sarjana -1 Fakultas Teknik Jurusan Lingkungan Universitas Serambi Mekkah (USM) Banda Aceh.

Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya atas segala dukungan, bantuan, dan bimbingan dari banyak pihak selama proses studi dan juga selama proses penyusunan laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Ir.Suhendrayatna, M.Eng selaku Dosen pembimbing dan juga teman-teman yang telah banyak memberikan masukan- masukan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Banda Aceh, 19 Juli 2009

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3

2.1 Deskripsi Lokasi.............................................................................................. 3

2.2 Kualitas Udara.................................................................................................. 4

2.3 Kualitas Air....................................................................................................... 5

2.4 Debit Sesaat dan Sendimentasi....................................................................... 7

2.5 Transportasi...................................................................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 9

3.1 Deskripsi Lokasi.............................................................................................. 9

3.2 Kualitas Udara.................................................................................................. 9

3.3 Kualitas Air..................................................................................................... 10

3.4 Debit Sesaat dan Sedimen............................................................................. 10

3.5 Transportasi.................................................................................................... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 12

4.1 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel........................................................ 12

4.2 Pengukuran Kualitas Air................................................................................ 12

4.3 Pengukuran Debit Air Limbah....................................................................... 14

4.4 Pengukuran Debit Sesaat Air Drainase ....................................................... 15

4.5 Pengukuran Kebisingan................................................................................. 16

4.6 Pengukuran Suhu Bola Basah dan Humidifikasi.......................................... 17

4.7 Perhitungan Kualitas Udara........................................................................... 17

4.8 Pengukuran Transportasi............................................................................... 18

BAB V PENUTUP................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 21

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ 22

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air adalah kebutuhan pokok umat manusia, tanpa air manusia tidak ega hidup, air ega membawa kesehatan yang lebih baik, tapi juga ega mendatangkan penyakit tergantung dari kandungan air itu sendiri. 70% air terkandung dalam tubuh manusia.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat enampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas anusia.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan ain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini idak dianggap sebagai pencemaran.

Udara adalah kumpulan/campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan makhluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan egat. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.

Pencemaran udara merupakan salah satu bencana hebat yang ada saat ini. Salah satu penyebab utamanya adalah emisi kendaraan bermotor dan industri. Bahkan di Indonesia sekitar 70% penyebab utama pencemaran udara adalah emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak egative, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan.

1

Pencemaran lingkungan adalah masuknya zat atau komponen lain kedalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk mengetahui kelayakkan IPAL PLTD Leung Bata, maka kami mengadakan penelitian pada tanggal 19 Juli 2009 di Krueng Aceh. Kondisi daerah pengambilan sample tersebut tergolong sepi dari permukiman warga dan jauh dari perkotaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka kami mengadakan penelitian pada PLTD untuk mengetahui kualitas udara, kualitas air, debit sesaat dan sendimen, dan transportasi pada kawasan sekitar PLTD Lueng Bata tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air, kualitas udara, debit sesaat dan sendimen, dan transportasi di kawasan PLTD Lueng Bata Banda Aceh guna mengetahui emisi gas.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Lokasi

Lokasi pengambilan sample dalam penelitian sangat berpengaruh dalam hasil penelitian. Penelitian yang kami lakukan mengambil beberapa sample dari PLTD Lueng Bata sebanyak empat titik. Titik pertama merupakan titik pencampuran iar limbah dari Outlet IPAL dengan air sungai krueng Aceh. Titik dua merupakan lokasi 500 meter dari titik pencampuran air limbah dengan air sungai Krueng Aceh ke hilir. Titik tiga merupakan lokasi 500 meter dari titik pencampuran air limbah dengan air sungai Krueng Aceh ke arah hulu. Titik empat merupakan Outlet IPAL.

Pada saat pengambilan sample kami melakukan pengukuran koordinat dengan menggunakan alat GPS, dengan alat itu kami dapat mengetahui titik koordinat pengambilan sampel. Pada lokasi penelitian pengambilan sample tersebut banyak di tumbuhi pepohonan cemara dan tumbuhan tebu, rumput atau lebih di kenal dengan rumput gajah. PLTD tersebut letaknya bersebelahan dengan sungai Krueng Aceh, tepatnya membelakangi sungai Krueng Aceh. Kawasan tersebut merupakan kawasan yang minim penduduknya dan juga sangat jarang di lalui oleh kendaraan bermotor dikarenakan kawasan PLTD Leung Bata tersebut jauh dari daerah permukiman dan juga perkotaan.

3

2.2 Kualitas Udara

Udara merupakan salah satu unsure alam yang tidak bisa dilihat dengan indra penglihatan kita (mata). Di sekitar bumi kita ada 5.8 miliar ton udara. Udara sangat penting bagi makhluk hidup, jika di bumi ini tidak ada udara maka tidak akan ada yang namanya makluk hidup. Tanpa udara suhu akan mengalami fluktuasi antara 110 °C pada siang hari dan –185 °C pada malam hari. Udaralah yang mengatur lingkungan kita dan sifat-sifat dunia seperti yang kita miliki sekarang ini. Bermacam-macam gas terdapat dalam udara kita ini seperti Nitrogen, Oksigen, Argen, Karbondioksida, Helion, Neon, Xenon, Kripton, Metana, karbon monoksida, amoniak, nitrat oksida, hydrogen sulfide. Di dalam komposisi ini gas nitrogenlah yang paling banyak terdapat dalam udara.

Pencemaran udara adalah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh buruk terhadap organisme hidup. Pencemar udara dapat digolongkan kedalam tiga kategori. Yang pertama adalah pergesekan permukaan, yang kedua ialah penguapan dan yang ketiga adalah pembakaran.

Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat diudara dan ukurannya dapat bermacam-macam, seperti: penggergajian, pengeboran, dan pengasahan barang seperti kayu, minyak, aspal dan baja memberikan banyak partikel ke udara. Penguapan merupakan perubahan fase cair menjadi gas. Polusi udara banyak disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut cair dan perekat. Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya atau panas. Pada pembakaran banyak digunakan oksigen. Bahan bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas minyak. Semuanya itu mengandung karbon dan pada pembakaran dihasilkan senyawa karbon dioksida dan air.

4

2.3 Kualitas Air

Air adalah material yang paling berlimpah di bumi ini, menutupi sekitar 71 persen dari muka bumi ini. Kehidupan hampir seluruhnya air, 50 sampai 97 persen dari seluruh berat tanaman dan hewan hidup dan sekitar 70 persen dari berat tubuh kita. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tidak akan ada kehidupan, demikian pula manusia tidak dapat hidup tanpa air. Kita bisa hidup sebulan tanpa makanan, tapi hanya bisa bertahan beberapa hari saja tanpa air. Air. seperti halnya energi, adalah hal yang esensial bagi pertanian, industri, dan hampir semua kehidupan.

Dengan bertambahnya kebutuhan air untuk kegiatan manusia dan juga peningkatan jumlah penduduk sampai 212.000 orang per-hari (1985), kelangkaan air merupakan hal yang ada dihadapan kita. Disamping kebutuhan air untuk kehidupan hayati secara langsung, air juga diperlukan untuk produksi ikan dalam kolam atau waduk dan industri juga memerlukan air yaitu dalam proses produksi pendinginan mesin dan untuk mengangkut limbah.

Kualitas air ditentukan oleh banyaknya faktor, yaitu zat terlarut, zat tersuspensi, dan makhluk hidup khususnya jasad renik didalam air. Zat yang tersuspensi dan makhluk hidup dalam air membuat kualitas air menjadi tidak sesuai untuk kehidupan kita, maka air tersebut dinamakan air tercemar.

5

Beberapa parameter kualitas lingkungan dalam air yaitu :

- Keasaman (pH)

pH adalah pengukuran derajat keasaman dan kebasaan, jika nilai pH tinggi lebih 8,5 berarti air tersebut bersifat basa, dan jika air tersebut mempunyai pH kurang dari 7 maka air tersebut bersifat asam. pH dapat diukur dengan alat yang bernama pH meter. Kebasaan adalah suatu kapasitas air untuk menetralkan asam, contohnya: NaOH, Ca(OH)2. Keasaman adalah kemampuan untuk menetralkan basa, contohnya: asam karbonat, asam asetat, dan asam organik lainnya.

- DO/ Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)

DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.

- Suhu Air

Suhu air berbeda-beda dikarenakan oleh kondisi udara sekitarnya. Jika Suhu air tinggi ataupun sangat rendah, maka akan mempengaruhi kehidupan biologis kelarutan oksigen, kerapatan air, daya viskositas dan tekanan pemukaaan. Suhu air dapat diukur menggunakan thermometer skala Celcius atau Fahrenheit.

- Warna

Air bersih tidak berwarna, sehingga tampak bening/jernih. Bila kondisi air warnanya berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah tercemar. Warna air dapat berubah jika ada benda terlarut seperti sisa bahan organik dari daun dan buangan industri.

6

- Salinitas

Salinitas dapat di ukur dengan menggunakan alat tertentu yaitu dengan menggunakan alat salinity/saliniter.

2.4 Debit Sesaat dan Sendimentasi

Debit air yang diperoleh dari kecepatan aliran dalam suatu luas penampang drainase. Dengan adanya luas penampang dan kecepatan aliran maka debit pengeluaran air perharinya dapat diketahui.

Sendimen berasal dari TSS (Total Suspended Solid), TSS adalah jumlah berat dalam mg/L kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0.45 mikron. Padatan terlarut total mencerminkan jumlah kepekatan padatan dalam air. Penentuan padatan terlarut total dapat menentukan kualitas air, contohnya dengan cara menguapkan air dengan volume tertentu yang telah disaring untuk memisahkan padatan yang tersuspensi sehingga kering. Sisa padatan ditimbang kemudian digunakan untuk menentukan padatan terlarut total (TSS).

2.5 Transportasi

Transportasi merupakan kebutuhan bagi berkembangnya suatu pembangunan. Tetapi dengan berkembangnya zaman maka transportasi sangat banyak kita jumapai di jalan-jalan protokol maupun pedesaan. Hasil dari pembakaran kendaraan bermotor ini menghasilkan gas karbon. Proses pembakaran ini bisa terjadi dengan sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Jika kendaraan bermotor sangat banyak beroperasi di dunia ini, maka gas karbon yang dihasilkannya akan sangat banyak yang terbuang ke udara.

7

Gas karbon ini sangat berpengaruh dan berdampak bagi lingkungan. Gas karbon ini juga salah satu dari gas-gas yang berbahaya yang dapat menyebabkan pemanasan global.

8

BAB III METODE PENELITIAN

Pratikum Lingkungan ini berlokasi di PLTD Leung Bata di jalan tanggul Kreung Aceh. Kami melakukan penelitian pada tanggal 19 Juli 2009. Penelitian tersebut berlangsung selama 6 jam yang di mulai dari pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 14:00 WIB.

Bahan dan peralatan penelitian untuk setiap materi pratikum berbeda-beda:

3.1 Deskripsi Lokasi

Bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk mendeskripsikan suatu lokasi yaitu memakai alat GPS. GPS ini dapat mengukur kooordinat suatu lokasi pengambilan sample. Cara kerja mempergunakan GPS sangat mudah yaitu dengan mengaktifkan alat GPS lalu mencari menu untuk pengambilan titik koordinat lokasi sambil berdiri di titik lokasi yang ingin diketahui koordinatnya. Setelah mendapatkan hasil koordinat N dan E -nya maka hasil tersebut di catat ke dalam table data.

3.2 Kualitas Udara

Dalam materi pratikum kualitas udara, kami mengukur kebisingan dengan menggunakan alat sensor kebisingan. Kami juga mengukur kelembaban dengan cara mencari selisih antara temperatur udara dan temperatur air. Untuk mengetahui kelembaban lokasi yang diukur, maka kami menggunakan table kelembaban dan melakukan perbandingan antara bola . Temperatur air dan udara didapat dengan pengukuran menggunakan alat yang bernama Thermometer.

9

Dalam penelitian ini kami mengukur kecepatan angin pada titik pengambilan sample. Alat untuk mengukur kecepatan angin ini adalah Anemometer. Mengukur kecepatan angin dapat juga dengan menggunakan strain gauge (pengukur regangan) pada rangkai tembaga dari anemometer. Tapi pada penelitian ini kami hanya menggunakan alat anemometer.

3.3 Kualitas Air

Dalam pengukuran parameter air kami hanya meneliti tentang pH, salitinas, suhu dan warna. Bahan-bahan dan peralatan dalam melakukan penelitian ini yaitu menggunakan sample air yang akan diteliti. Untuk mengetahui nilai pH kita dapat mempergunakan alat yaitu pH-meter.

Salinitas dapat kita ukur dengan mempergunakan alat salinity/saliniter. Suhu air sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup dalam badan air. Temperature air dapat kita ketahui dengan menggunakan thermometer derajat °C dan °F.

3.4 Debit Sesaat dan Sedimen

Materi pratikum debit sesaat dan sediment ini mempelajari tentang pengukuran laju alir dan pengukuran sediment. Kadar sendimen diperoleh dari pengukuran sediment terlarut dalam drainase (suspended solid). Selanjutnya debit sediment dapat dihitung sebagai hasil perkalian antara konsentrasi sediment dengan debit air.

10

3.5 Transportasi

Pada penelitian transportasi kendaraan bermotor, kendaraan yang dianalisa bermacam-macam jenisnya, yaitu roda dua, mobil dan truk. Penghitungan jumlah kendaraan diambil lokasi depan pertamina kearah lambaro. Perhitungan menggunakan alat pencatat jumlah kendaraan. Alat pencatat kendaraan tersebut dibagi menjadi tiga. Alat yang pertama untuk mengukur banyaknya truk yang melewati jalan itu, alat yang kedua yaitu untuk mencatat banyaknya mobil yang melintasi jalan itu, dan alat yang ketiga untuk mengukur banyaknya jumlahroda 2 yang melewati jalan tersebut.

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

Lokasi pengambilan sample terdiri dari empat titik masing-masing titik tersebut dilakukan pengukuran titik koordinatnya. Untuk pengukuran transportasi, terdiri dari tiga titik. Hasil pengukuran ini kami sajikan dalam bentuk data tabel.

4.2 Pengukuran Kualitas Air

Dengan pengambilan sample air di empat lokasi berbeda maka kami akan mengukur tiap-tiap sample tersebut untuk mencari pH, DO, Suhu Air, Salinitas dan Warna. Untuk mengukur ke-lima parameter ini kami mempergunakan alat bantu yang bernama PH-Meter, DO-Meter dan Salintest,. Hasil pengukuran kualitas air ini dapat dilihat dalam table 4.2

12

Table 4.2

Data Kualitas Air

No.

Parameter

Unit

Lokasi Sampling

Baku Mutu Gol II

Kep-51/MENLH/10/1995

1

2

3

4

1.

Keasaman (PH)

-

6,8

3,7

6,7

7,8

6-9

2.

DO

mg/L

3,52

4,15

5,61

0,97

4 (min)

3.

Suhu Air

oC

32,3

31,8

33,4

31,4

dev 3

4.

Salinitas

o/oo

1

1

1

1

5.

Warna

-

Bening

Bening

Bening

Keruh

Tidak Berwarna

Lokasi Pengambilan sample:

1. Titik pencampuran antara air limbah dari Outlet dengan air sungai Krueng Aceh.

Titik ordinat (N= 05o 32,290 E= 095o 20,540).

2. Lokasi 500 m dari titik pencampuran air limbah dengan air sungai Krueng Aceh kearah hilir.

Titik ordinat (N= 05o 32,297 E= 095o 20,544)

3. Lokasi 500 m dari titik pencampuran air limbah dengan air sungai Krueng Aceh kearah hulu.

Titik ordinat (N= 305o 32,284 E= 095o 20,544)

4. Outlet IPAL

Titik ordinat (N= 05o 32,287 E=095o 20,531)

13

Ø Keasaman (pH) air sungai Krueng Aceh masih dalam baku mutu (6-9) yaitu berkisar antar 3 sampai 8 pada titik satu, dua, tiga dan empat . Dengan demikian membuktikan bahwasanya kegiatan PLTD Lueng Bata tidak mempengaruhi pH sungai Krueng Aceh dari limbahnya.

Ø Dissolved Oksigen (DO) pada titik empat berada dibawah baku mutu (minimal 4) dan juga pada titik pertama, tetapi telah memenuhi baku mutu pada titik dua dan tiga. Titik dua merupakan air yang tidak langsung terkontaminasi dengan air limbah dari IPAL sehingga DO masih merupakan DO standart. Ketersediaan DO pada titik tiga juga tidak terganggu dengan buangan limbah yang telah melewati proses IPAL.

Ø Warna juga tidak berubah pada air sungai Krueng Aceh.

4.3 Pengukuran Debit Air Limbah

Kadar sidemen diperoleh dari pengukuran sodimen terlarut dalam air limbah (suspended sidement). Selanjutnya debit sidemen dapat dihitung sebagai hasil perkalian antara konsentrasi sedimen dengan debit air seperti yang disajikan pada rumus berikut.

Qs = 0,0864•Cs•Q

Dimana :

Qs = debit sedimen (ton/hari)

Cs = kadar sedimen (mg/L)

Q = debit air (m­3)/det)

14

Lokasi Samping (N = 05o32,28) ; E = 095o 20,526

Unit

Volume

(mL)

Waktu

(detik)

Waktu Air limbah

(L/det)

Sedimen (Cs)

Mg/L

Debit Sedimen

(mg/det)

1

250

1,84

0,1358

68

9,23

2

250

1,92

0,1302

68

8,85

3

250

1,87

0,1336

68

9,08

4

250

2,01

0,1243

68

8,45

Ø Perolehan data waktu Air Limbah dapat dipengaruhi dari ketelitian pada saat perhitungan pengambilan sampel.

Ø Debit sedimen yang dihasilkan relatif tinggi diakibatkan oleh kandungan padatan terlarut yang tinggi/banyak.

4.4 Pengukuran Debit Sesaat Air Drainase

Lokasi Samping (N = 05o32,311 ; E= 095o 20,641)

Kecepatan

Air, V (m/det)

Luas Penampung

Basah, A (m2)

Debit, Q

(m3/det)

Sedimen (Cs)

mg/L

Debit Sedimen

(mg/det)

0,1

1

0.1

24

0,0024

Ø Debit Sesaat Air Drainase lebih rendah dibandingkan debit air limbah dikarenakan kandungan padatan terlarut (TSS) lebih kecil terkandung dalam air drainase.

15

4.5 Pengukuran Kebisingan

Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan in-situ dengan mengunakan instrumen sound level meter pada siang hari (Ls) dan pada malam hari (Lm). Pengukuran dilakukan dengan pengulangan disetiap 10 menit. Setiap lokasi pengukuran dilakukan hingga 5 kali, selanjutnya untuk mengetahui tingkat kebisingan rata-rata (Lsm) digunakan rumus seperti berikut ini.

Lsm = 10 log 1/24 (16 x 10 0,1 Ls + 8x 10 0,1 (Lm + 5) ) dB(A)

Lokasi Samping (N = 05o 32,297 ; E = 095o 20,531 )

No

Kebisingan Siang (dBA)

Kebisingan Malam (dBA)

Lsm

1.

80,1

88,1

-75,69 x (2x10-1,29)

2.

56,3

619,3

-101,34 x (2x10-1,29)

3.

50,2

552,2

- 180,72 x (2x10-1,29)

4.

50,2

552,2

- 180,72 x (2x10-1,29)

5.

50,2

552,2

- 180,72 x (2x10-1,29)

Ø Tingkat kebisingan meningkat pada malam hari.

16

4.6 Pengukuran Suhu Bola Basah dan Humidifikasi

Temperatur Bola Basah = Rata-rata Shu Air

4

Lokasi Sampling (N= 05o 32,289 ; E= 095o 20,534 )

Temperatur Bola Basah (oC)

Temperatur Bola Kering (oC)

Humidity

32,2

24,6

-

4.7 Perhitungan Kualitas Udara

Lokasi Sampling (N= 05o 32,289 ;E= 095o 20,534)

Kecepatan angin = 1,25 m/detik

  1. Dispersi dihitung pada ketinggian H = 1,25 m/det

Konsentrasi pulutan yang diterima oleh penerima (receptor) pada saat kontruksi dari peralatan kontruksi dapat diprediksi dan dihitung dengan persamaan Gaussian berikut ini dengan asumsi bahwa sumber dampak bergerak dan berada sejajar diatas tanah.

17

Data emisi udara

No.

Parameter

Metode Uji

Satuan

Hasil Uji Emisi

Satria R

BL 5059 KU

Tahun 2004

1.

CO

Madur GA 21 Plus

mg/Nm3

18549

2.

NO

Madur GA 21 Plus

mg/Nm3

75

3.

NOx

Madur GA 21 Plus

mg/Nm3

78

4.

SO2

Madur GA 21 Plus

mg/Nm3

756

5.

NO2

Madur GA 21 Plus

mg/Nm3

3

6.

Opasitas

Visual

%

211

Ø Co yang berasal dari kendaraan Satria R BL 5059 KU Tahun 2004 mempunyai nilai CO yang tinggi, hal tersebut membuktikan bahwasanya kendaraan tersebut mengalami pembakaran yang tidak sempurna.

4.8 Pengukuran Transportasi

Kondisi arus transportasi diukur dengan melihat frekuensi kendaraan yang lewat pada lokasi sampling

Lokasi Sampling depan Pertamina kearah Lambaro

(N = 05o 32,089 ; E: 095o 20,576)

18

Pukul

Roda 2

Mobil

Truck

12.00 – 13.00

575

410

37

13.00 – 14.00

750

487

22

Gambar diatas merupakan hasil perhitungan jumlah kendaraan yang berlokasi didepan Pertamina kearah Lambaro.

Sumber: Hasil perhitungan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh, 19 Juli 2009

Ø Jumlah transportasi roda 2 lebih tinggi pada pukul 13:00 – 14:00 dibandingkan dengan pukul 12:00 – 13:00, hal tersebut dipengaruhi pleh aktifitas masyarakat yang kembali melakukan aktifitas setalah jam istirahat. Demikian juga dengan jumlah mobil.

Ø Perbandingan terbalik terjadi pada Truck yaitu laju atau jumlah truck tinggi pada pukul 12:00 – 13:00 dibandingkan pukul 13:00 – 14:00.

19

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan pada PLTD Lueng Bata, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

· IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) merupakan suatu bagian yang sangat penting bagi kegiatan PLTD, dikarena dengan adanya IPAl, air limbah yang terbuang ke sungai tidak mencemari ai sungai.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian berupa analisa-analisa yang dilakukan terhadap variabel air dan udara sekitar kegiatan PLTD Lueng Bata, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

· Pembuangan air limbah ke sungai Krueng Aceh haruslah sudah melewati proses IPAL guna menjaga kualitas air sungai Krueng Aceh dari pencemaran.

· Untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan air limbah, maka pihak PLTD harus melakukan pengecekan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.

20

DAFTAR PUSTAKA

http://airtdsnol.blogspot.com/2008/12/air-adalah-keutuhan-pokok-umat-manusia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air

http://www.e-smartschool.com/PNU/002/PNU0020005.asp

http://www.beritajogja.com/kolom/2009-05/penghijauan-di-areal-sutet-kurangi-polusi-udara

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=dissolved+oxygen&meta=&aq=0s&oq=Disolve+

Tresna Satrawijaya,A.1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta. Renika Cipta.

Mahida, U.N. 1984. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta. Rajawali.

Sugiarto. 2005. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta. Universitas Indonesia

21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Gambar Instalasi Pengolahan Air Limbah

Lampiran 2: Gampar alat pengukur emisi gas

Lampiran 3: Anenometer

22